We’ve updated our Terms of Use to reflect our new entity name and address. You can review the changes here.
We’ve updated our Terms of Use. You can review the changes here.

Peranjakan

by Pelteras

supported by
suzygen
suzygen thumbnail
suzygen Gloriously moody, exquisite shoe gaze. Techa Aurellia's vocals are incredible. And from what I have seen on their social media, excellent live. Favorite track: Sarang/Kubangan.
/
  • Streaming + Download

    Includes unlimited streaming via the free Bandcamp app, plus high-quality download in MP3, FLAC and more.
    Purchasable with gift card

      $7 USD  or more

     

1.
Peranjakan I 01:41
Gesa langkah kejang berselang Muat petak pejal bersisa Lantak jauh Tanah laun beranjak
2.
Pancang 03:52
Pancang berbaris dan menancap menumpu lengan baja yang bersandar dan membentang panjang Kau meraba celah dalam ruas-ruas tertutup ketika gelap menjelang Kau meraba celah dalam ruas-ruas tertutup ketika malam datang Setrum menolak peluru yang mengerahkan tubuh Laju melintasi jalur terbenam gaduh di titik temu Sambut bombardir konstan dari bentur-bentur yang menggetarkan tulang
3.
Diadem 04:02
Kabut berhembus dari sahut yang menusuk tulang Dan bagaimana mereka bermekaran di tengah suhu yang menukik curam? Ramai atraksi tak tolehkan kepala Kau telah mengecewakan segala daya Dan aku memandang pelik menyaksikan pusaran tak berdaya Gelombang bergulung terengah memburu tak merengkuh Bersiasat melahap, merebut hirau Namun telingamu pekak
4.
Meranggas 04:08
Dengar derap jari para peringkik yang berpacu dan mendengus payah Lihat gedung menjulang lelah Mesin bergemuruh resah Angan-angan gentayangan, tinggalkanmu sendirian Rapal sumpah: “Aku tak akan membuatmu kecewa” Gersang kota meranggaskan hasrat Asap mengular, melilit sesak Taring menancap, menghisap sadar Kini kau rindukan rasa resah Dihadapkan sekantung darah membuatku bertanya: “Apa yang pernah kau selesaikan selain sekolah?” Datang darimu, kembali padamu
5.
Seribu Lebam 04:19
Kau tuangkan bercawan-cawan anggur yang hambar dan kau rangkaikan seikat bunga yang tak menawan Tenggak pekat yang keringkan tekak Lepas kendali dua kepalan yang kau layangkan ke kepala Tangkap deru gelombang pasang yang kau biarkan datang menerjang dan menenggelamkan Beribu, beribu lebam memburu
6.
Floren 03:52
Dari balik meja kau peragakan tata olah raut wajah dan dari mana kau dengar nama yang telah kulupakan Di sini, di sini Di hadapan setiap pilar yang memasung gerak rautmu gusar Tangkap celah, mengundang kalut Tangkap celah, melahap senyap Tak pernah mampu kutoreh garis yang sama Kau terengah mengejar
7.
Meratap reruntuhan tonggak yang sekali kau tancap Berlutut memohon tobat pada pecut-pecut kilat Hendak kau berpaling ingkar dari haluan indukmu Maka kuras hasrat yang meracun sumur Kau bersungguh taman tak sekala berlimpah Aku pun tak bermukim untuk mawar dan emas Kau bersungguh musim tak sekala bertabur kilau Aku pun tak bermukim untuk mawar dan emas …yang menetapkan pasak Hendak hasrat menyangsikan pujian yang kau genggam erat maka gaduhkan lonceng Hendak air menerjang birai maka gaduhkan lonceng Pandangmu tak menatap hantu yang terus menggedor pintu
8.
Pusaran 02:49
Dan semua perhatian yang kuberikan kini kamu umbar cuma-cuma Tak sama sekali sulit dijangkau Kau menari di pusaran Dan kini kau terus bertanya-tanya: “Bagaimana dengan yang lainnya?” Bagaimana denganmu? Kau menari di pusaran Rangkai ulang tulang-belulang Mengarungi luapan kanal Arus membelenggu di belakang Kau tenggelam di pusaran
9.
Tungganganmu berselang tak menepi di hadapan bangkai terbengkalai Laju tumbuh lantang menyerukan klaim Kepada siapa tanah ini bertuan Berkalang tanah Belacu penuh darah Bersalut nanah Terusang kala Lonjak pejal peranjakan dan wabah Lonceng lekas meraung bergaduh Lepas rambu tukar dan berlalu Kalut iklim menyulut pertanyaan tentang Bagaimana rumpunmu selamat dan bertahan Menengkar hadap Membusur lekas Menjangkau tanah Merampung masa Lonjak pejal peranjakan dan wabah
10.
Lelah lihatmu bersimpuh pada rasa takut Meringkuk di hadapan maut Enggan sambut hidup Seru nama yang mengemuka di hadapan bala Timbang emas yang patut ditukarkan Oleh setiap kepala Lari dari air yang pantulkan tempat di mana takutmu bersarang Kau tempat takutmu bersarang, berkubang
11.
Palang 04:39
Letakkan tangan pada tuas kendali Ledakan sedia di ujung jari Simak getaran Susun kalkulasi Kini sambut peluru menyasar dahi Kala palang turun kau terus melaju Bisik rencana tak terlacak Suntik kilau pada lapisan perak Bisik rencana tak terlacak Esok kau saksikan yang tak pernah terucap Kala palang turun kau terus melaju Sumbu merentang singkat Lambaikan tangan pada juru selamat
12.
Semarak 06:20
Gesa melatahkan derap Enggan serta, kian tinggalkan Menyisih Antar julang pada karam menyingkap Laun datang, gegas genggam rampas Tatap berkat yang sekali menyemarak Mengharap pasak yang sekali hilang tampak Dekap erat rentan rangka Dekap erat Mengharap pasak Rentan rangka Mengharap pasak yang sekali hilang tampak

credits

released October 13, 2023

All songs written, produced, and recorded by Pelteras
Lyric by Adam Bagaskara
Recorded by Haryo Widi at Noise Lab Studio, Jakarta

Mixed by Haryo Widi at KDG Studio, Jakarta
Mastered by Moko Aguswan

Album Artwork by Juan Akbar

Pelteras:
Techa Aurellia: Vocals
Achmad Raditya: Drums
Adam Pribadi: Guitar
Adam Bagaskara: Bass
----
pelteras@gmail.com
www.instagram.com/pelteras/
twitter.com/pelteras/

license

all rights reserved

tags

about

Pelteras Jakarta, Indonesia

Pelteras are a post-punk/deathrock band from Jakarta formed in mid 2016.

contact / help

Contact Pelteras

Streaming and
Download help

Report this album or account

If you like Pelteras, you may also like: